Sabtu, 02 Oktober 2010

AL-QUR'AN PENYEMBUH HATI BAGI PEMBACANYA


Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel. Setiap sel terbuat dari jutaan atom, dan setiap atom terbentuk dari nukleus positif dan elektron negatif yang mengelilinginya. Karena rotasi ini, medan elektromagnetik dihasilkan, sama seperti medan- medan yang dihasilkan oleh suatu mesin.
Program ini berada di setiap sel yang melakukan pekerjaannya secara seksama. Penyimpangan terkecil pada pekerjaannya dapat mengakibatkan ketidak-seimbangan dan kekacauan pada sebagian organ tubuh. Terapi terbaik terhadap ketidak-seimbangan ini adalah merestorasi keseimbangan kepada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh itu terpengaruh oleh bermacam-macam gelombang seperti gelombang sinar, gelombang radio, gelombang suara, dan lain-lain. Tetapi, suara apa ?
Semua organ itu bekerja secara bersama sesuai seirama dengan sinyal-sinyal tersebut, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang dipahami manusia. Lalu, otak menganalisa sinyal-sinyal itu dan memberikan perintahnya kepada berbagai organ tubuh untuk menyesuaikan dengan sinyal-sinyal tersebut. Suara terdiri dari getaran-getaran mekanik yang sampai ke telinga lalu ke sel-sel otak yang menyesuaikan dengan getaran-getaran tersebut, dan mengubah getarannya sendiri. Itulah mengapa suara itu dianggap sebagai energi obat yang efektif, tergantung pada sifat suara itu dan frekuensinya. Kita menemukan energi penyembuh di dalam al-Qur’an karena ia merupakan Kitab Allah.
 Dari sinilah muncul terapi suara: Suara adalah getaran, dan sel-sel tubuh itu selalu bergetar, lalu suara memengaruhi sel-sel tersebut. Inilah yang ditemukan para peneliti akhir-akhir ini. Di akhir abad 21 di Washington University, para ilmuwan menemukan bahwa kerja sel otak bukan hanya mentransfer informasi. Masing-masing sel adalah komputer kecil yang bekerja untuk mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah secara konstan. Ellen Covey, peneliti pada Washington University, mengatakan, ‘Untuk pertama kalinya kita menyadari bahwa otak tidak bekerja layaknya satu komputer besar, melainkan berisi sekian banyak komputer yang bekerja secara kooperatif. Ada komputer kecil dalam setiap sel, dan komputer-komputer tersebut dapat terpengaruhi oleh getaran di sekitarnya, khususnya suara.
Jadi, dapat kami katakan bahwa sel-sel tiap organ tubuh itu bergetar dalam frekuensi tertentu, dan membentuk sistem yang kompleks dan koordinatif, yang dapat terpengaruh oleh suara di sekitarnya. Penyakit yang menjangkiti suatu organ tubuh itu dapat mengakibatkan perubahan pada getaran sel-sel organ tersebut, dan pada kelanjutannya membuatnya menyimpang dari sistem tubuh secara umum. Itulah mengapa ketika tubuh dihadapkan pada suara tertentu, maka suara itu memengaruhi getaran sistem tubuh, khususnya pada organ yang tidak normal.
Organ ini akan merespon suara tertentu untuk mengembalikan sistem getarannya yang orisinal, atau dengan kata lain, mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan hasil-hasil tersebut belakang ini.
Kronologi Terapi Suara
Alfred Tomatis, seorang dokter warga negara Prancis, membuat eksperimen-eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia, dan ia membuat kesimpulan bahwa indera pendengaran merupakan indera yang paling penting! Ia menemukan bahwa pendengaran mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya, keseimbangan, dan koordinasi gerakan-gerakannya. Ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol sistem syaraf!
Selama eksperimennya, ia menemukan bahwa syaraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh, serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga bagian dalam terhubung dengan seluruh organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut, dan usus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi-frekuensi suara itu memengaruhi seluruh tubuh.
Pada tahun 1960, ilmuwan Swiss yang bernama Hans Jenny menemukan bahwa suara dapat memengaruhi berbagai Artikelal dan membentuk partikular-partikularnya, dan bahwa masing-masing sel tubuh itu memiliki suaranya sendiri, dapat terpengaruh oleh suara, dan menyusun ulang Artikelal di dalamnya. Pada tahun 1974, peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan mengejutkan.
Mereka menemukan bahwa setiap organ tubuh itu memiliki sistem vibrasinya sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal serta peneliti lain mengungkapkan bahwa suara dapat memengaruhi sel-sel, khususnya sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki efek yang lebih kuat. Hal ajaib yang ditemukan dua peneliti itu adalah bahwa suara yang memiliki efek paling kuat pada sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!

Otak merupakan organ yang mengontrol tubuh, dan darinya muncul perintah untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya sistem kekebalan tubuh. Fabian, seorang peneliti sekaligus musisi, meletakkan sel-sel darah dari tubuh yang sehat dan menghadapkannya pada berbagai macam suara. Ia menemukan bahwa setiap not skala musik dapat memengaruhi medan elektromagnetik sel.
Ketika ia memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektromagnetik sel itu berubah sesuai dengan frekuensi-frekuensi suara dan tipe suara orang yang membaca. Kemudian ia membuat eksperimen lain dengan meletakkan darah orang sakit, memonitornya dengan kamera Kirlian, dan meminta pasien untuk membuat berbagai macam suara. Ia menemukan, sesudah memproses gambar, bahwa not tertentu dapat mengakibatkan perubahan pada medan elektromagnetiknya dan menggetarkannya secara seutuhnya dengan merespon suara pemiliknya.
Akhirnya ia menyimpulkan bahwa ada not-not tertentu yang bisa memengaruhi sel-sel dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan meregenerasinya. Ia menarik suatu hasil yang penting : suara manusia memiliki pengaruh yang kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lain. Peneliti ini menyatakan, "Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya menjadi sarana pengobatan yang paling kuat". Fabien menemukan bahwa beberapa suara dapat menghancurkan sel-sel kanker, dan pada waktu yang sama dapat mengaktifkan sel-sel yang sehat.
Tetapi, apakah pengaruh ini hanya terbatas pada sel-sel? Jelas bahwa suara dapat memengaruhi segala sesuatu di sekitar kita. Inilah yang dibuktikan Masaru Emoto, ilmuwan Jepang, dalam eksperimennya terhadap air. Ia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air itu sangat terpengaruh oleh suara, dan ada suara-suara tertentu yang memengaruhi molekul dan membuatnya lebih teratur.
Apabila kita mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang didengar manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul air pada sel-sel tubuh, dan juga memengaruhi molekul-molekul itu bergetar, sehingga dapat memengaruhi kesehatannya.

Para peneliti lain mengonfirmasi bahwa suara manusia dapat mengobati banyak macam penyakit termasuk kanker. Para terapis juga menyetujui bahwa ada suara-suara tertentu yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, khususnya dalam meningkatkan sistem kekebatan tubuh.



Bagaimana Al-Qur’an mengobati ?

Sekarang, mari kita jawab pertanyaan penting : apa yang terjadi pada sel - sel tubuh dan bagaimana suara itu bisa mengobati ? Bagaimana suara ini berpengaruh pada sel - sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme pengobatannya?. Para dokter selalu mencari jalan untuk menghancurkan beberapa virus.
Siapa yang memberi virus itu informasi sehingga bisa menyerang sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan sel-sel untuk menyerang virus agar menghancurkannya, sementara ia lemah terhadap virus lain?
Bacaan Al-Qur’an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel. Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi.
Ini merupakan sistem alamiah yang diberikan Allah pada sel-sel otak. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural. Inilah yang difirmankan Allah kepada kita di dalam Al-Qur’an Al-Karim : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Ar-Rum: 30)
Ayat-ayat Obat
Setiap ayat dalam Al-Qur’an memiliki daya penyembuh untuk penyakit tertentu. Tetapi yang ditekankan Rasulullah saw adalah beberapa surat dan ayat tertentu, seperti membaca Al-Fatihah 7 kali, membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir surat surat Al-Baqarah, dan tiga surat terakhir Al-Qur’an. Anda juga memilih ayat-ayat yang sesuai untuk mengobati penyakit Anda.



Sebagai contoh, jika anda merasa gelisah, maka fokuskan pada bacaan surat Asy-Syarh. Dan jika Anda sakit kepala, maka bacalah ayat : "Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir". (Al-Hasyr: 21)
Nabi saw membaca ta’awudz ratusan kali setiap hari. Beliau memohon kepada Allah untuk melindunginya dari berbagai hal buruk, termasuk penyakit. Kita juga sangat dianjurkan untuk membaca surat Al-Falaq dan An-Naas setiap hari. Semoga Allah menjadikan Al-Qur’an sebagai obat bagi kita dari setiap penyakit, lahir dan batin.
Dikutip oleh : Fadjar Sutardi dari Space Blog.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar